Rabu, 03 Juni 2009

Waktu Kemunculan Al-Mahdi

Disamping itu waktu kedatangan Imam Mahdi juga ditandai dengan adanya perselisihan kekuasaan manakala seorang khalifah meninggal dunia. Apabila dilihat kenyataan saat ini, maka kita tidak akan menemukan seorang yang bergelar khalifah di dunia ini, kecuali di semenanjung Arabia (Saudi Arabia), yang mana kekuasaan mereka boleh disebut dengan “kekhalifahan”.

----------

Waktu Kemunculan Al-Mahdi

Sesungguhnya kita pada saat ini sedang menunggu kedatangan Al-Mahdi dan menyiagai kemunculannya yang akan terjadi setelah perang masyhur yang menentukan, yaitu Perang Armageddon.

Berikut ini akan diketengahkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan waktu kemunculan Al-Mahdi.

Hadits Pertama

Telah bersabda Rasulullah SAW, “Kamu akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib seraya berkata, ‘Salib telah menang’. Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, dimana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Hadits Kedua

Telah bersabda Rasulullah SAW, “Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga kaum Rum turun di kota A’maq dan di Dabiq (dekat Damaskus). Kemudian datanglah suatu pasukan yang menghadang mereka dari Madinah, yang berasal dari penduduk pilihan bumi. Dan ketika mereka sudah berbaris-baris, maka berkatalah orang Rum, ‘Biarkanlah (jangan kalian halangi) antara kami dengan orang-orang yang memisahkan diri dari kami (yang masuk Islam) untuk kami perangi’. Maka kaum Muslimin berkata, ‘Demi Allah, kami tidak akan membiarkan kamu memerangi saudara-saudara kami. Dan ketika mereka (Al-Mahdi serta para pengikutnya) telah sampai di Syam, keluarlah Dajjal. Dan ketika mereka sudah bersiap-siap untuk berperang, mereka berbaris dengan rapi. Tiba-tiba, ketika waktu shalat sudah masuk, turunlah Isa Ibn Maryam AS.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Hadits Ketiga

Telah bersabda Rasulullah SAW, “Akan terjadi suatu perselisihan ketika meninggalnya seorang khalifah. Maka keluarlah seorang laki-laki dari penduduk Madinah dan ia lari ke Makkah. Lalu datanglah kepadanya orang-orang yang berasal dari penduduk Makkah, dan mereka membawa laki-laki tersebut dengan paksa. Kemudian mereka membaiatnya antara sudut Ka’bah dengan maqam Ibrahim.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Thabrani)

Hadits Keempat

Telah bersabda Rasulullah SAW, “Pusat kepemimpinan kaum Muslimin pada hari peperangan yang paling besar adalah di sebuah negeri yang bernama Ghuthah, yang mana di negeri itu terdapat sebuah kota yang bernama Damsyik (Damaskus). Ia merupakan tempat tinggal yang terbaik bagi kaum Muslimin pada waktu itu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Memperhatikan keempat hadits tersebut, bahwa pihak-pihak yang akan ikut dalam peperangan adalah pihak kaum Muslimin bersekutu dengan Rum (Eropa) menghadapi blok lain yang belum jelas pada saat ini.

Kapankah tepatnya peperangan ini?

Jawabannya, hanya Allah yang tahu. Kebanyakan dari ahli kitab mengatakan bahwa peperangan ini mesti terjadi sebelum tahun 2000. Karena mereka sedang menunggu-nunggu “juru selamat” (Al-Masih) yang akan datang atau turun menyelamatkan mereka.

Kaum Yahudi mengatakan bahwa mereka sekarang sedang menunggu-nunggu “sang penyelamat” bernama “Messiah” yang akan memimpin mereka dalam menguasai dunia. Sedangkan mereka telah mendakwa dan menentukan bahwa hal itu akan terjadi pada bulan April 1998 atau setelah 50 tahun sejak berdirinya negara Israel.

Kaum Muslim mengimani – sebagaimana juga diimani oleh kaum Nasrani – bahwa Al-Masih putra Maryam akan turun dari langit. Namun ia akan turun bukan sebagai Tuhan, sebagaimana diduga oleh kaum Nasrani. Akan tetapi ia akan turun sebagai Rasul yang akan menghancurkan tanda salib, membunuh babi, dan menghapuskan jizyah. Ia turun dan akan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, menjadi saksi dalam menyatukan umat Muslim dan Nasrani.

Apa yang dikatakan orang Muslim tentang perang ini?

Kita mengatakan bahwa peperangan itu sudah dekat. Akan tetapi Rasul kita tidak pernah memberi batasan waktu terjadinya peperangan tersebut. Hanya saja beliau secara garis besar telah menerangkan tanda-tanda dan isyaratnya, dan hebatnya tanda dan isyarat tersebut telah muncul dan terbukti.

Setelah terjadi perang tersebut, yang oleh ahli kitab disebut Perang Armageddon, maka akan terjadi masa pengkhianatan Rum setelah sebelumnya bersekutu dengan Muslim dalam Perang Armageddon. Pada awal pengkhianatan inilah Imam Mahdi akan datang, yang mana Rum akan mengumpulkan pasukan mereka yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Mereka akan mengumpulkan kekuatan untuk menyerang kamu dalam waktu sembilan bulan, seperti masa hamil seorang wanita.” (HR. Ahmad)

Disamping itu waktu kedatangan Imam Mahdi juga ditandai dengan adanya perselisihan kekuasaan manakala seorang khalifah meninggal dunia. Apabila dilihat kenyataan saat ini, maka kita tidak akan menemukan seorang yang bergelar khalifah di dunia ini, kecuali di semenanjung Arabia (Saudi Arabia), yang mana kekuasaan mereka boleh disebut dengan “kekhalifahan”.

Bahasan setelah bagian ini adalah tentang tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi dan tata cara pembaiatannya.

[Diringkas dari buku “Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal” karya Amin Muhammad Jamaluddin. Halaman 60-67. Terjemahan diterbitkan oleh Penerbit Cendekia, cetakan keempat belas, Mei 2004.]

Tanda-tanda kiamat sudah datang

Umur ummat Islam tinggal beberapa tahun lagi. Kiamat akan segera tiba. Begitu tema yang sering diceramahkan muballigh muda, Muhammad Ihsan Arlansyah Tanjung (42). Tema Ma'rifatuz Zamaan atau Mengenal [tanda-tanda] Zaman itu disebarluaskan terus oleh ...

----------

M Ihsan Tandjung : "Dajjal Akan Muncul Saat Kita Lupa"

Umur ummat Islam tinggal beberapa tahun lagi.

Kiamat akan segera tiba. Begitu tema yang sering diceramahkan muballigh muda, Muhammad Ihsan Arlansyah Tanjung (42). Tema Ma'rifatuz Zamaan atau Mengenal [tanda-tanda] Zaman itu disebarluaskan terus oleh Ihsan dengan "berpegang pada Al-Quran dan hadits-hadits shahih," tukasnya.

Salah satu contohnya adalah Al-Quran Surat Muhammad ayat 8, "Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya."

Sedangkan syarat atau tanda-tanda (kecil) kiamat di antaranya tercantum dalam Hadits Riwayat Muslim dari �eUmar bin Khaththab Radhiallaahu 'anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Ibnu Abbas. Bunyinya, "Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi.."

Apakah fenomena di atas sudah terjadi saat ini? "Sekarang ini, anak yang kurang ajar dan suka ngatur orangtua tidak cuma ada di Barat. Di negeri kita yang mayoritas Muslim pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. Seolah-olah anak itulah tuan, dan si ibu menjadi hamba sahaya," jelas Ihsan.

Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan (kekuasaan di tangan anak-anak). Itu bisa berarti bahwa penguasa di rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orangtua. Atau, yang menjadi penguasa di masyarakat adalah orang yang berkarakter kekanak-kanakan.

Selain itu, maraknya pemutusan silaturahim antar sesama Muslim. Manusia masa kini rajin menggunakan telepon tetapi untuk urusan bisnis, bukan menelepon orangtua atau saudara. Alasannya sibuk, cari duit. Padahal kata Rasulullah, barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah. "Lucu kan jadinya. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus silaturahim," ujar muballigh yang setiap Senin ba'da Subuh membahas "Tafsir Fii Zhilaalil Qur'an" karya Sayyid Quthb, di RCTI.

Apa dan bagaimana huru-hara akhir zaman itu? Kapan akan terjadinya? Ihsan Tandjung menguraikan panjang lebar hasil bacaannya dari berbagai kitab kepada wartawan Majalah Hidayatullah, Pambudi Utomo, dan kontributor Nuim Hidayat. Selamat mencermati.

Melihat fenomena yang terjadi di tengah masyarakat sekarang ini, tampaknya tanda-tanda kiamat atau akhir zaman sudah terjadi semua ya? Belum semua. Sudah kira-kira 95 persen, jadi masih ada 5 persen yang belum terjadi.

Kapan akhir zaman itu tiba? Semenjak diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah Subhaanahu wa ta'ala sudah menvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir zaman. Jadi pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad Sallallahu �eAlaihi wa Sallam (Saw) yang merupakan Nabi terakhir. Kenyataan bahwa kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita saat ini hidup di akhir zaman.

Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu �eAnhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator). Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.

Saat ini kita hidup di masa yang mana? Sekarang masa penguasa diktator, dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh kemenangan.

Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin? Begitulah menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu pun bicara, "Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!" Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.

Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)? Yang pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel, wallahu alam. Dan Yahudi yang pindah ke Israel itu berarti menyatakan diri sebagai musuh ummat Islam.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu? Saya cenderung menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat historis. Ummat Islam atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar, yaitu peradaban Barat (Romawi) dan Timur (Persia). Peradaban Barat dipengaruhi oleh tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani). Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia, tetapi juga China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli kitab tetapi disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi yang banyak sekali dan didominasi paganisme.

Apakah sekarang perdamaian itu sudah berlangsung? Sekarang sedang berjalan, meski semu. Kenapa? Karena yang kini memimpin dunia bukan amiirul mu'miniin. Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi yang campur aduk dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan. Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai "kesepakatan untuk tidak berperang". Ini terjadi sejak berakhirnya penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.

Tampaknya ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat ini Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi? Bukan dekat, tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur aduk. Ada Nasrani dan Yahudi-nya sehingga sering disebut Judeo-Christian civilization (peradaban Yahudi-Nasrani).

Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum. Itukah yang terjadi saat ini? Ya, sudah dan sedang berjalan.

Apa yang akan terjadi setelah itu? Kalau mau dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya sungai Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas itu. Setiap seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena berebut emas. Dan Rasulullah Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam perebutan itu.

Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa saat lalu? Kalau itu berebut minyak atau emas hitam.

Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang sebenarnya, bukan emas hitam? Saya meyakini itu memang emas yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu juga hadits tentang Dajjal. Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal sudah bisa kita rasakan.

Apa sistem dajjal itu? Sistem dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku sekarang ini. Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru), meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah Swt.

Apakah yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani oleh AS? Ya. Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain. Di atas piramid ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit coeptis (semoga dia senang dengan proyek ini). "Dia" yang dimaksud adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus ordo seclorum (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu. Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.

Kapan sosok Dajjal akan muncul? Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam se buah hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke sebuah biara.

Di biara ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, "Apakah sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri?" Pengembara Nasrani itu penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang dipasung itu?"

Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.

Kapan Imam Mahdi keluar? Menurut Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam" asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul itu, berarti sudah dekat.

Anda setuju dengan pendapat itu? Tidak setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja.

Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.

Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam? Menurut Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun.

Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam Mahdi.

Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin. Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat daripada itu.

Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu? Menurut Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu a'lam.

Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa? Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.

Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya? Ya, sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia fenomena yang akan muncul mendadak.

Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi? Tidak bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.

Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam? Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia Kelak).

Peperangan apa saja itu? Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang. Ketiga, pe rang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.

Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa �eAlaihissallam (As) turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.

Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum."

Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.

Perang ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits, ketik a melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.

Kekhalifahan nanti pusatnya dimana? Pusatnya di Baitul Maqdis.

Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian? Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhi rlah umur ummat Islam.

Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi amar ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat mengerikan itu.

Tidak banyak ulama atau ustadz yang concern bicara tentang tema akhir zaman. Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan ia kerap mendengar celoteh masyarakat, yang mengungkapkan ketidaksukaannya kepada muballigh yang bicara tentang akhir zaman, syurga, dan neraka. "Masyarakat kita menganggap kehidupan akhir zaman sebagai hal yang tidak penting," Ihsan menyimpulkan.

Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk terus maju. Imam Mahdi, Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosakata yang kerap meluncur dari bibirnya ketika ceramah. "M asyarakat harus terus diingatkan," alasannya.

Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum Muslimin waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala penjuru. "Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di Jakarta.

Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang sudah sunnatullah. Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany (ketentuan Ilahi berupa pergolakan antarmanusia). "Konflik antara ummat Islam dan Yahudi adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan Abadi" ini.

Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga rajin menyerukan digalangnya ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya, jika kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam menjadi kurang relevan. "Kita harus semakin rajin merapatkan barisan, seperti pada shalat berjama'ah," katanya.

Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat? Tidak aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu. Kata Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan lagi tentang Dajjal."

Rasulullah juga sudah menganjurkan agar kita berdoa usai membaca tahiyat akhir di setiap shalat, seperti diriwayatkan Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar kita terhindar dari fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam sering mengabaika n masalah ini.

Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini? Huru-hara akhir zaman itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-hara atau munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi muncul, mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita ikut-ikutan, kan repot.

Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari Allah. Mestinya ummat berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan grand design itu, yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak.

Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri dalam merancang perjuangan. Kekalahan ummat Islam saat ini sudah amat parah, bagaimana otak kita akan mengalahkan musuh? Kalau kita di suruh membuat pesawat F-16, belum tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum itu datang, namun kita tolak, maka berarti kita kehilangan peluang untuk menjemput kemenangan. Kita harus terlibat di dalamnya.

Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai mutawatir. Bagaimana menurut Anda? Saya ini bukan ahli hadits ya. Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi.

Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman? Mestinya para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu bagi kita. Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang insinyur. Belakangan ia baru menempuh S-2 di Fakultas Da'wah Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller.

Kenapa bukan ulama yang menulis itu? Jangan-jangan ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang akan menolak kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang saat ini masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal.

Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas? Secara formal belum.

Anda berencana melakukannya suatu saat? Pasti. Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian mereka sekarang sedang sibuk menyongsong 2004 (sambil tersenyum). Nanti kalau suasananya sudah adem.

Dengan tema ceramah futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang menilai Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal? Alhamdulillah belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa Al-Masih. Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir? Tidak, karena Isa As nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam.

Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As, yaitu menikah. Padahal beliau kan pengikut syariat Muhammad. Ada beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as akan menikah.

Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan tahun lalu. Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti turun akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat dan dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan untuk Nabi Isa As.

Ihsan Tandjung dilahirkan di Kualalumpur (Malaysia), 24 Agustus 1961. Masa kecil sampai remaja bungsu dari lima bersaudara ini banyak dihabiskan di luar negeri. Maklum, ayahnya, Zainal Arifin Tandjung (almarhum) adalah seorang diplomat. Ibunya, Zulhana Nasution. Keluarga diplomat ini baru bisa tinggal tetap di Jakarta setelah sang kepala keluarga pensiun. Saat itu Ihsan duduk di bangku SMA. Lulus sekolah lanjutan atas, Ihsan melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Selama di kampus, pria ramah ini banyak terlibat dalam kegiatan keruhanian. Namun, karena semakin gelisah berhadapan dengan ilmu psikologi yang sudah banyak dipengaruhi pemikiran sekuler dan atheis, Ihsan berhenti kuliah. Ia menekuni bahasa Inggris di universitas yang sama, dan bahasa Arab di LIPIA, Jakarta.

Pada tahun 1984, Ihsan kerap mengisi pembinaan ruhani pelajar SMA di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sejak itulah ia terbiasa tampil di atas mimbar. Bahkan kemudian Ihsan sering diundang ceramah ke luar negeri.

Saat ini wajahnya kerap menghiasi layar televisi. Bagi pelanggan Al-Quran Seluler via telepon genggam, suaranya tentu tak asing lagi. Sebuah situs berita di internet bernama Eramuslim juga memintanya menjadi konsultan keluarga. "Yang ini lebih banyak ditangani istri saya," kata suami Siti Aisyah Nurmi Bachtiar ini.

Kini jadwal ceramahnya semakin padat. Tak jarang, dia sudah harus meninggalkan rumah sebelum Shubuh untuk mengisi ceramah. Bulan Ramadhan mendatang, jadualnya sudah full. Ketika Hidayatullah mewawancarainya, Ihsan secara berurutan dalam sehari harus mengisi pengajian di tiga tempat yang berbeda. Di sela-sela acara itu, Ihsan menyempatkan pulang sejenak untuk "menyapa" keluarganya. Baru kemudian berangkat ceramah lagi.

Ihsan Tandjung tinggal di Kelapa Dua, Depok (Jawa Barat), bersama istri dan sembilan anak yang sangat dicintai dan mencintainya.

Jadwal ceramah Anda cukup padat. Apakah tidak pernah merasa letih untuk berda'wah? Kalau letih fisik ya jelas dong. Tetapi letih dalam arti mental, alhamdulillah tidak. Bagi saya, da'wah adalah kegiatan yang sudah melekat dalam hidup.

Apa resepnya agar tetap bersemangat di jalan da'wah? Terus membuka mata dan telinga. Akan tampak jelas di depan saya, kondisi masyarakat sangat memprihatinkan. Itu membuat saya berpikir, ternyata da'wah kita ini belum apa-apa. Malah saat ini aktivis da'wah dituduh menjadi teroris.

Anda juga aktif berda'wah di luar negeri. Punya pengalaman yang mengesankan? Banyak. Orang-orang Islam di luar negeri ramah-ramah. Saya pernah bertemu orang Turki di sebuah masjid di Jerman. Ketika dia tahu bahwa saya orang Indonesia, dia langsung mengajak saya ke sebuah ruangan. Dia menunjukkan peta wilayah kekhalifahan Turki Utsmany yang membentang dari Maroko (Afrika) sampai Maluku (Indonesia). "Inilah wilayah kita, tapi dulu," begitu katanya.

Ketika di Arizona (AS), saya ketemu dengan seorang pemuda yang mengaku lahir di Palestina. Saya memperkenalkan diri dengan nama panggilan di rumah, yaitu Abu Izzuddin. Karena salah satu anak saya bernama Izzuddin Al-Qassam. Dia langsung memeluk saya, erat sekali. "Ketika Anda menyebut nama salah seorang tokoh pejuang yang betul-betul membela Palestina, saya jadi yakin bahwa orang seperti Anda inilah yang akan ikut membebaskan Palestina," katanya.

Ada pengalaman yang tidak menyenangkan? Ada, masih di AS, sekitar tahun 1994. Saya diundang ceramah di Islamic Centre oleh orang Malaysia di sana. Dia berkata, "Maaf Ustadz, yang dengerin ceramah cuma orang Indonesia." "Kenapa?" saya tanya. "Kalau kita mengadakan acara pengajian terbuka, Muslim dari berbagai negara pasti datang kecuali dari I ndonesia. Kalau ustadznya dari Indonesia dan undangannya dikhususkan untuk orang Indonesia, insya Allah mereka akan datang." Kenapa bisa begitu? Dia menjawab, "Karena orang Indonesia jarang ke masjid."

Rupanya, orang Indonesia kalau kumpul ya sesama orang Indonesia saja. Itupun tidak di masjid. Menurut pandangan teman Malaysia itu, orang Indonesia di luar negeri seperti katak dalam tempurung. Ini fenomena yang memang sering saya jumpai. Kalau kita ke Islamic Centre atau masjid, kita akan mudah menjumpai kaum Muslimin dari Arab, Mesir, Pakistan, Bangladesh, tetapi jarang menemui orang Indonesia. Ini sekaligus kritik kepada para da'i, termasuk saya. Kita harus lebih gencar menyerukan kepada orang Indonesia ini agar gemar shalat di masjid.*

Tanda-Tanda Kecil Kiamat yang Utama

“Hampir saja tidak boleh dibawa ke negeri Irak sepiring makanan atau sebuah dirham.“ Kami (para sahabat) bertanya, ‘Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, “Orang-orang ajam (non-arab) yang melakukan tersebut.” (HR. Muslim dan Ahmad)

----------

Yang dimaksud dengan tanda-tanda kecil kiamat adalah peristiwa dan hal-hal yang dikabarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan akan terjadi di akhir zaman, sebagai syarat dan isyarat akan munculnya tanda-tanda besar kiamat.

Tanda-tanda atau isyarat-isyarat kiamat adalah kata-kata yang berasal dari Al-Quran dan Sunnah. Allah SWT berfirman,

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya.” (Muhammad: 18)

Dan dari Sunnah adalah jawaban Nabi SAW kepada Jibril AS ketika belau ditanya oleh Jibril tentang hari kiamat: “Bahwasanya yang ditanya tidaklah lebih tahu dari yang menanya.” Lalu Jibril bertanya lagi tentang syarat-syarat (tanda-tanda)-nya. Maka Nabi pun bersabda,

“Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi…” (HR. Muslim, Ahmad)

Adapun tanda-tanda kecil kiamat yang utama adalah:

1. Budak wanita melahirkan tuannya (HR. Muslim dan Ahmad). Hal ini merupakan kiasan dari banyaknya penaklukan Islam dan juga banyaknya para budak dari hasil penaklukan tersebut. Hingga para budak wanita akan melahirkan anak laki-laki yang akan menjadi tuannya karena anak tersebut adalah anak dari tuan wanita sang budak. Juga merupakan kiasan dari banyaknya kedurhakaan anak terhadap ibunya.

2. Penyerahan urusan-urusan kepada yang bukan ahlinya. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Apabila suatu urusan telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya.” (HR. Bukhary)

3. Sedikitnya ilmu dan munculnya kejahilan (kebodohan) manusia dalam arahan hidup dan persoalan yang menyangkut akhirat.

4. Banyaknya pembunuhan yang terjadi dimana-mana. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pintu gerbang hari kiamat akan datang suatu masa dimana turunnya pada kejahilan dan diangkatnya ilmu akhirat, dan banyak terjadinya pembunuhan.” (Muttafaqun ‘Alaih dari Ibn Mas’ud RA)

5. Tersebarnya pengkhianatan dan tuduhan terhadap orang-orang yang jujur. Rasulullah bersabda, “Diantara syarat-syarat hari kiamat adalah timbulnya hal-hal keji, kevulgaran dalam kekejian, pemutusan silaturahim, pengkhianatan terhadap orang jujur, dan kepercayaan pada orang-orang yang berkhianat.” (HR. Ahmad)

6. Umat-umat manusia yang lain berebutan terhadap umat Islam, sebagaimana orang-orang yang sedang makan berebutan terhadap sepiring makanan. (Makna HR. Ahmad)

7. Munculnya orang-orang bodoh yang ikut berbicara tentang urusan-urusan umum masyarakat. Rasulullah bersabda, “Di pintu gerbang hari kiamat akan muncul tahun kepalsuan (yang penuh penipuan), dimana orang-orang jujur akan menjadi tertuduh dan orang-orang yang semestinya tertuduh dipercayai. Dan pada masa itu pula muncul Ar-Rawaibidhah.” Lalu sahabat bertanya, ‘Apakah Ar-Rawaibidhah itu?’ Berkata Rasulullah, “Yaitu orang bodoh yang berbicara tentang urusan-urusan masyarakat umum.” (HR. Ahmad, Thabrani dari Abu Hurairah RA)

8. Hilangnya kehati-hatian manusia dalam mendapatkan rizki yang halal. Bersabda Rasulullah, “Akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana orang-orang tidak peduli lagi terhadap apa-apa yang mereka peroleh, apakah rizki itu halal atau haram.” (HR. Bukhary dari Abu Hurairah)

9. Manusia saling bunuh membunuh tanpa tujuan kebenaran yang jelas. Bersabda Rasulullah, “Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana pada zaman itu si pembunuh tidak mengerti mengapa ia membunuh dan si terbunuh tidak mengerti mengapa ia dibunuh.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

10. Irak terkena sangsi kepungan dan ditahan darinya makanan serta bantuan kemanusiaan. Kemudian dikepung negeri Syam (Suriah, Libanon, Yordania, Palestina) dan ditahan darinya makanan dan bantuan-bantuan. Sungguh telah terbukti sabda Rasulullah, “Hampir saja tidak boleh dibawa ke negeri Irak sepiring makanan atau sebuah dirham.“ Kami (para sahabat) bertanya, ‘Siapa yang melakukan itu ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, “Orang-orang ajam (non-arab) yang melakukan tersebut.” Kemudian beliau SAW berkata, “Hampir saja tidak boleh dibawa sepiring makanan atau sebuah dirham kepada kaum Syam.” Lalu kami menanyakan lagi, ‘Siapa lagi yang melakukan itu ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, “Orang-orang Rum (Eropa dan Amerika).” (HR. Muslim dan Ahmad)

11. Adanya gencatan senjata dan perdamaian antara kita (Muslim) dengan orang-orang Rum (Eropa dan Amerika). Tanda ini merupakan tanda kecil yang terakhir, karena setelah itu akan terjadi lagi peperangan yang sangat dahsyat, dimana dalam peperangan ini umat Muslim akan dipimpin oleh Imam Mahdi. Perang ini merupakan perang sekutu (internasional) atau perang Armageddon, dimana setelah perang Armageddon ini orang-orang Rum (Eropa dan Amerika) akan mengkhianati kaum Muslimin dengan peperangan yang paling besar dan paling dahsyat. Hal ini akan disampaikan dalam bagian selanjutnya dari bahasan ini.

Telah bersabda Rasulullah SAW, “Aku menghitung ada enam perkara yang akan terjadi menjelang hari kiamat, yaitu: Kematianku, penaklukan Baitul Maqdis (telah terjadi pada zamannya Umar bin Khattab, ket. peringkas), kemudian kematian massal, kemudian melimpahnya uang (harta) sehingga apabila seseorang diberi gaji dinar maka ia tetap tidak puas, kemudian muncul fitnah yang memasuki setiap rumah orang Arab. Kemudian adanya perdamaian (gencatan senjata) antara umat Islam dan Bani Ashfar (Rum atau Eropa dan Amerika). Kemudian mereka mengkhianati kamu, dimana mereka akan menyerangmu di bawah 80 bendera, dan di bawah tiap-tiap bendera itu terdapat dua belas ribu tentara.” (HR. Bukhary, Ahmad, dan Thabrani)

[Diringkas dari buku “Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal” karya Amin Muhammad Jamaluddin. Halaman 13-23. Terjemahan diterbitkan oleh Penerbit Cendekia, cetakan keempat belas, Mei 2004.]

SEPULUH TANDA-TANDA KIAMAT YANG BESAR

Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata: "Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu perbincangkan?".
Kami menjawab: "Kami sedang berbincang tentang hari qiamat". Lalu Nabi saw. bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya". Kemudian beliau menyebutkannya: "Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka". H.R Muslimi

Keterangan

Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah saw. dalam hadis ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar-besar, akan terjadi di saat hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah: Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti selsema di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan meragut keimanan, hinggakan ramai orang yang akan terpedaya dengan seruannya.

Binatang besar yang keluar berhampiran Bukit Shafa di Mekah yang akan bercakap bahawa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa. Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahadi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleb orang-orang Kristian dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal. Keluarnya bangsa Ya'juj dan Ma'juj yang akan membuat kerosakan dipermukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berjaya menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.

Gempa bumi di Timur. Gempa bumi di Barat. Gempa bumi di Semenanjung Arab. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman. Mengikut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: "Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari himpunan hadis-hadis Rasulullah Saw. bahawa keluarnya Dajal adalah yang mendahului segala petanda-petanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku dipermukaan bumi ini. Keadaan itu akan disudahi dengan kematian Nabi Isa alaihissalam (setelah belian turun dari langit).

Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merosakkan sistem alam cakerawala yang mana kejadian ini akan disudahi dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya".

Sumber: http://www.dunsenggarang.net

Perang Armageddon Sebagai Bagian Akhir dari Tanda-Tanda Kecil Kiamat

Peperangan Armageddon adalah peristiwa pertama sebagai permulaan dari serentetan huru-hara di akhir zaman, pertempuran ini adalah adalah perang penghancuran dan nuklir yang akan memusnahkan sebagian besar senjata-senjata strategis...

----------

Pengenalan Perang Armageddon

Perang Armageddon adalah:
1. Peristiwa besar dan perang kehancuran
2. Pertemuan strategi dari perang raksasa yang sudah dekat waktunya
3. Perang persekutuan internasional (Perang Dunia) yang akan segera datang, yaitu yang sedang ditunggu oleh seluruh penduduk bumi pada hari ini
4. Ia adalah perang politik dan agama
5. Ia adalah perang raksasa oleh banyak pihak
6. Ia adalah perang yang paling besar dan dahsyat dalam sejarah
7. Ia adalah awal dari kemusnahan
8. Ia adalah perang yang dimulai dengan menyeluruhnya ‘perdamaian palsu’, sehingga orang-orang berkata, ‘perdamaian sudah datang’, ‘keamanan sudah datang’, padahal kenyataannya adalah sebaliknya

Armageddon adalah kata-kata yang berasal dari bahasa Ibrani yang terdiri dari dua kata yaitu:
1. “Ar” yang berarti gunung atau bukit
2. “Mageddo” adalah nama dari sebuah lembah di Palestina, yang mana lembah ini merupakan medan pertempuran yang akan datang tersebut, yang akan membentang dari “Mageddo” di utara sampai ke “Edom” di selatan yang berjarak sekitar dua ratus mil dan sampai ke laut putih di barat dan ke bukit Mohab di Timur yang berjarak 100 mil.

Para ahli militer –khususnya ahli perang tempo dulu- memandang bahwa kawasan ini merupakan sebuah tempat yang strategis, dimana setiap panglima yang berhasil menguasai kawasan ini, maka ia akan dengan mudah mematahkan setiap perlawanan musuh.

Kata ‘Armageddon’ adalah sebuah istilah yang sudah dikenal bagi para ahli kitab, yang dapat ditemui dalam kitab-kitab suci mereka. Yang dimaksud ahli kitab adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani saja. Bagaimanakah hukumnya menggunakan istilah atau keterangan-keterangan dari para ahli kitab? Rasulullah telah bersabda, “Sampaikanlah ajaran-ajaranku walaupun itu hanya satu ayat, dan berbicaralah dari ajaran Bani Israil (Yahudi) dimana tidak ada halangan bagi kalian…..” (HR. Bukhary). Dan di lain hadits Rasulullah bersabda, “Apabila ada ahli kitab yang berbicara (tentang agama), maka janganlah langsung kamu benarkan dan jangan pula langsung kamu dustakan.” (HR. Bukhary)

Perkataan para ahli kitab tentang Perang Armageddon

1. Dalam kitab Wahyu (revealition) pasal 16 ayat 16 dikatakan, “Dan ruh-ruh setan mengumpulkan sekalian tentara dunia di sebuah tempat bernama Armageddon” (Injil, hal. 388, penerbit Daar Ats Tsaqafah, Mesir)

2. Ronald Reagen pernah berkata, “Sesungguhnya generasi ini tepatnya adalah generasi yang akan melihat Perang Armageddon.” (Kitab Ramalan dan Politik)

3. Segala sesuatu pasti akan berakhir dalam beberapa tahun, dimana akan terjadi Perang Dunia yang paling besar, yaitu Perang Armageddon atau perang di dataran Mageddo. (“Kitab Drama Berakhirnya Zaman” oleh Oral Robertus dan “Kitab Akhir Bola Dunia Yang Paling Besar” oleh Hall Lindus, mereka mempercayai tahun 2000 adalah berakhirnya bola dunia secara final)

4. Jimmy Sujjest berkata, “Aku berkeinginan agar aku dapat mengatakan bahwa kita akan mencapai perdamaian. Akan tetapi aku percaya bahwa perang Armageddon akan datang. Sesungguhnya Armageddon akan datang dan berkecamuk di lembah Mageddo. Ia akan datang. Mereka bisa saja menandatangani perjanjian-perjanjian perdamaian yang mereka inginkan. Namun, sesungguhnya hal itu tak akan merealisasikan apa pun. Sebab, bagaimana pun juga hari-hari hitam itu akan datang.” (Kitab Janji yang Benar dan Janji yang Dusta)

5. Gerry Folwel, seorang pemimpin fundamentalis Kristen berkata, “Sesungguhnya Armageddon adalah sebuah hakikat (realita) dan sangat nyata, akan tetapi kita bersyukur karena ia akan terjadi pada akhir hari sejagat.” (Kitab Ramalan dan Politik)

6. Shofeld berkata, “Sesungguhnya orang-orang Kristen yang ikhlas hendaknya bergembira dengan peristiwa ini. Karena begitu pertempuran yang terakhir ini (Armageddon) dimulai, maka Isa al-Masih akan segera mengangkat mereka ke awan, dan mereka akan diselamatkan oleh al-Masih serta tidak akan menghadapi kesusahan apa pun yang terjadi di bumi.” (Kitab Ramalan dan Politik)

Perkataan-perkataan di atas merupakan suatu keanehan dari ahli kitab yang menunjukkan betapa besar kepercayaan mereka akan peperangan Armageddon dan dekatnya kedatangan perang tersebut.

Kaum Muslim dan Perang Armageddon

Memang aneh, pada saat kita mengetahui perkataan-perkataan ahli kitab, maka telah banyak dan datang secara bertubi-tubi peristiwa yang menguatkan perihal akan terjadinya perang Armageddon. Dan bahwa ia adalah realita yang tak dapat dipungkiri lagi. Sebab, kita menemukan banyak orang dari kaum Muslimin yang tidak mengerti apa itu Armageddon? Dan apa-apa yang dimaksud dengan kata yang berbahaya ini (dalam hal Armageddon sebagai istilah kamus ahli kitab)?

Kita tidaklah memaksudkan kalimat Armageddon sebagai suatu kata atau istilah saja, akan tetapi sebagai suatu pengertian dan isyarat. Karena, ia adalah sebuah kata yang mempunyai arti cukup banyak.

Sebagian pemikir-pemikir Islam telah mulai memperhatikan masalah pertempuran ini dan penekanannya bahwa:

1. Pertempuran yang menentukan sudah dekat kedatangannya dan ia pada saat ini sedang dipersiapkan.
2. Perang tersebut adalah perang strategis, nuklir, dan bersifat internasional.
3. Orang Yahudi akan mengalami kekalahan dalam pertempuran tersebut.

Bahwa perang Armageddon adalah perang persekutuan (internasional), dimana kaum Muslimin dan Kaum Rum (Eropa dan Amerika) tidak diragukan lagi akan menyatu menjadi satu blok. Kemudian mereka akan melawan suatu musuh yang berserikat, yang mana mereka itu belum kita ketahui. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, “Suatu musuh di belakang mereka….” Walaupun realita modern menunjukkan, bahwa blok musuh kita tersebut adalah blok Timur Komunis atau Syi’ah, dan kemenangan akan berada di tangan kita.

Adapun tentang orang-orang Yahudi, maka rujukan kita tidak ada hal-hal yang menunjukkan peranan mereka dalam perang dunia ini. Akan tetapi tidak diragukan lagi, bahwa mereka ikut terjun dalam pertempuran ini. Dan bahkan merekalah yang mengobarkan api peperangan ini. Hingga dua pertiga jumlah Yahudi akan musnah dalam pertempuran dimaksud.

Adapun sepertiga jumlah mereka yang lain, maka mereka tersebut akan ditumpas oleh kaum Muslimin pada zaman Imam Mahdi, tepatnya setelah turunnya Isa al-Masih putra Maryam.

(Melihat perkembangan terakhir ini, Juli 2004, bahwa resolusi PBB menganggap tembok pemisah yang dibangun Yahudi tidak sah dan harus dihancurkan. Resolusi yang diajukan Palestina ini didukung oleh Uni Eropa (Rum) dan juga oleh sekitar 140 negara lain, sementara resolusi ini ditentang oleh hanya lima negara termasuk Yahudi dan Amerika. Akankah perang Armageddon melibatkan dua kubu ini? Wallahualam, -peringkas-).

Rasulullah bersabda, “Kalian akan mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan aman. Lalu kalian akan berperang bersama mereka melawan suatu musuh dari belakang mereka. Maka kalian akan selamat dan mendapatkan harta rampasan perang. Kemudian kalian akan sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka berdirilah seorang laki-laki dari kaum Rum lalu ia mengangkat tanda salib dan berkata, ‘Salib telah menang’. Maka datanglah kepadanya seorang lelaki dari kaum muslimin, lalu ia membunuh laki-laki Rum tersebut. Lalu kaum Rum berkhianat dan terjadilah peperangan, dimana mereka akan bersatu menghadapi kalian di bawah 80 bendera, dan di bawah tiap-tiap bendera terdapat dua belas ribu tentara.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Nash (teks) hadits di atas dengan jelas menerangkan bahwa di sana ada dua peperangan yang akan terjadi, yaitu:

1. Perang Dunia Armageddon, dimana peperangan ini telah diketahui akan terjadi oleh semua pihak
2. Perang yang dalam hadits disebutkan sebagai Peperangan Terbesar (Al-Malhamah Al-Kubra). Perang ini tidak diketahui kecuali oleh sebagian orang. Sementara pihak-pihak yang berperang dalam pertempuran ini adalah pihak kaum Muslimin menghadapi pihak Rum, setelah terjadinya perang Armageddon, dimana pihak Rum telah berkhianat terhadap kita dalam perang tersebut.

Peperangan Armageddon adalah peristiwa pertama sebagai permulaan dari serentetan huru-hara di akhir zaman, pertempuran ini adalah adalah perang penghancuran dan nuklir yang akan memusnahkan sebagian besar senjata-senjata strategis. Setelah itu, alat-alat dan senjata yang dipakai dalam peperangan selanjutnya adalah pedang, panah, dan kuda.

Hal tersebut tidaklah aneh untuk terjadi, karena sudah menjadi Sunnatullah sejak dari kebudayaan-kebudayaan zaman dulu akan adanya kehancuran setelah kejayaan, dan kejatuhan setelah ketinggian. Sedangkan kebudayaan abad ke-20 telah mencapai puncak kreasi dan inovasi dunia, bahkan orang-orang mulai sibuk bicara tentang perang bintang.

Maha Suci Allah, tiada yang akan terjadi setelah puncak ketinggian kecuali kejatuhan dan kehancuran. Armageddon akan berkecamuk di Bumi Palestina dimana di sana akan bertemu kumpulan-kumpulan pasukan raksasa.

[Diringkas dari buku “Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal” karya Amin Muhammad Jamaluddin. Halaman 24-30. Terjemahan diterbitkan oleh Penerbit Cendekia, cetakan keempat belas, Mei 2004.]

Peperangan-Peperangan pada Zaman al-Mahdi

Ketika Dajjal telah muncul pada waktu yang telah ditakdirkan Allah, dan ia berjalan di seluruh penjuru bumi selama empat puluh hari, dimana hari pertamanya sama dengan satu tahun, hari keduanya sama dengan satu bulan, hari ketiganya sama dengan satu minggu, sedang hari-hari sisanya (37 hari) sama dengan hari-hari biasa (hal ini akan dibahas detil dengan dalil-dalilnya pada bagian khusus mengenai al-Masih ad-Dajjal)...

----------

Peperangan-Peperangan pada Zaman Al-Mahdi

Setelah pada bab-bab sebelumnya dibahas tentang Imam Mahdi dan tanda-tanda kemunculannya suatu saat nanti, pada bab ini akan disampaikan mengenai peperangan-peperangan yang terjadi di zaman Imam Mahdi.

Peperangan pada zaman Imam Mahdi bahwa ia (Al-Mahdi) akan memerangi seluruh dunia atau seluruh dunia akan memeranginya, yang akan terjadi pada rentang waktu pendek, tidak lebih dari beberapa tahun saja. Imam Mahdi akan memerangi:
1. Kaum Muslimin semenanjung Arabia (yang ingkar)
2. Kaum Syiah (Persia)
3. Kaum Rum (Bani Ishaq dan Eropa)
4. Sekularis Turki (Konstantin)
5. Yahudi
6. Roma (Nasrani)
7. Kaum komunis (bangsa Khauz dan Kirman, Cina, Rusia, dan Jepang)

Sedangkan kemenangan akan berada di pihak Al-Mahdi dalam setiap pertempurannya. Hadits-hadits yang menerangkan tentang perang-perang tersebut adalah:

1. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Kamu akan memerangi semenanjung Arabia, lalu Allah akan menaklukkannya untukmu. Setelah itu Persia dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian Rum dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian kamu akan memerangi dajjal dimana Allah akan menaklukkannya untukmu.” (HR. Muslim dari Nafi’ bin ‘Atabah, diriwayatkan juga oleh Ahmad dan Ibnu Majah)

2. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Setelah pembangunan Bait al-Maqdis adalah berarti hancurnya Yatsrib (Madinah). Dan setelah hancurnya Yatsrib adalah terjadinya pertempuran. Dan setelah terjadinya pertempuran berarti adalah penaklukan Konstantin. Dan setelah penaklukan Konstantin adalah berarti keluarnya dajjal.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

3. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga kaum Muslimin akan memerangi orang Yahudi. Maka mereka pun ditumpas oleh kaum Muslimin sehingga apabila orang-orang Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pepohonan, maka batu itu akan berkata, ‘Wahai kaum Muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi ada di belakangku, datanglah ke sini dan bunuhlah ia. Kecuali pohon gharqadah (kaktus), dimana sesungguhnya ia adalah pohon kaum Yahudi.’” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

4. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kamu memerangi kaum Khauz dan Kirman dari orang ‘Ajam (non-Arab) yang bermuka merah, berhidung pesek, bermata sipit, seakan-akan wajah mereka adalah meja yang bundar.” (HR. Bukhary dan Ahmad)

Berikut adalah penjelasan dari beberapa hadits di atas:

1. Perang melawan kaum Rum (Eropa dan Amerika) adalah perang yang disebut Rasulullah sebagai Al Malhamah Al Kubra atau perang yang paling besar sepanjang sejarah bumi. Perang ini adalah yang paling dahsyat yang terjadi 9 bulan setelah kepulangan kaum Rum dari perang Armageddon, dimana mereka telah mengumpulkan raja-raja Rum secara diam-diam dalam masa pengkhianatan mereka terhadap kaum Muslim. Kemudian dikumpulkan menjadi satu pasukan besar yang berjumlah sekitar 1 juta tentara, sebagaimana yang telah diterangkan oleh Rasulullah, “....Mereka akan menyerang kamu di bawah 80 bendera, dan di bawah tiap-tiap bendera terdapat 12.000 tentara....” (HR. Bukhary).

Adapun perjalanan peristiwa ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW dari Abu Hurairah, “Tidak akan berdiri hari kiamat sehingga kaum Rum sampai di A’maq atau di Dabiq (nama tempat) untuk menyerang kamu. Maka datanglah suatu pasukan yang akan menghadapi mereka dari kota Madinah, yang mana mereka pada waktu itu adalah manusia-manusia terbaik di bumi ini. Apabila mereka semua telah berbaris (siap berperang), maka berkatalah orang Rum, ‘Biarkan kami membuat membuat perhitungan dengan saudara-saudara kami yang telah tertawan (maksudnya kaum Rum yang telah masuk Islam)’. Kemudian kaum Muslimin berkata, ‘Kami tidak akan membiarkan kalian mengusik saudara-saudara kami’. Lalu kaum Muslimin pun menjawab tantangan untuk memerangi mereka. Dalam pertempuran itu 1/3 dari tentara Islam melarikan diri dari pertempuran, yang mana mereka tidak akan diampuni dosanya oleh Allah SWT selama-lamanya. Dan 1/3 lagi dari tentara Islam tersebut tewas sebagai para syahid yang paling baik di sisi Allah SWT. Sedangkan 1/3 sisanya mendapatkan kemenangan, yang mana mereka tidak akan tersesat selama-lamanya. Kemudian mereka menaklukkan kota Konstantin. Ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang, mereka telah menggantungkan pedang mereka di pohon Zaitun. Pada saat itu syetan berteriak, ‘Sesungguhnya al-Masih ad-Dajjal telah menguasai keluarga-keluarga kamu.’ Kemudian mereka (tentara Islam bersama al-Mahdi) bergerak pulang. Ketika mereka telah sampai di Syam, keluarlah ia (Dajjal). Dan pada saat kaum Muslimin telah bersiap-siap untuk berperang, tiba-tiba datanglah waktu shalat. Maka turunlah Isa bin Maryam. Kemudian ia (Isa) pergi menuju dan menghadap kepada mereka. Begitu Isa dilihat oleh musuh Allah SWT, maka ia (Dajjal) akan hancur seperti garam yang mencair. Dan sekiranya ia membiarkan hal tersebut, maka sungguh ia (musuh Allah) akan hancur sehinga binasa. Akan tetapi Allah berkembang untuk membunuhnya di tangan Isa bin Maryam. Maka Isa memperlihatkan darah Dajjal di tombaknya.” (HR. Muslim)

Dalam penjelasan yang lebih panjang terhadap detail perang ini, telah bersabda Rasulullah SAW, “Pada waktu pertempuran itu akan terjadi kemurtadan yang sangat banyak. Kemudian kaum Muslimin maju dengan suatu pasukan depan yang berani mati, yang tidak akan mundur kecuali dalam keadaan menang. Lalu mereka terus berperang sehingga mereka terhalang oleh malam. Maka setiap pihak mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada yang dapat dikatakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya kaum Muslimin itu hancur. Kemudian kaum Muslimin kembali maju dengan suatu pasukan depan yang berani mati, yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang, mereka terus berperang sehingga terhalang oleh malam. Maka kedua belah pihak sama-sama mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada yang dapat dikatakan pemenang dan akhirnya sekelompok pasukan kaum Muslimin itu hancur. Kemudian kaum Muslimin maju lagi dengan suatu pasukan depan berani mati yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang, dan mereka terus berperang sampai senja, maka kedua pihak mendapatkan harta rampasan perang, tidak ada pihak yang dapat dikatakan sebagai pemenang dan akhirnya sekelompok kaum Muslimin itu binasa. Maka ketika telah sampai hari yang keempat, bangkitlah seluruh umat Islam, lalu Allah SWT menimpakan bencana terhadap mereka (kaum Rum) dan terbunuhlah mereka dengan dahsyatnya, hingga tidak pernah terlihat oleh orang sebelumnya. Sehingga apabila burung melewati kawasan pertempuran mereka, maka burung itu akan mati sebelum melewati mereka. Maka bertambahlah ‘turunan bapak’ yang mati, sehingga tidak ditemukan yang tersisa dari mereka kecuali seorang laki-laki. Dan dengan harta rampasan perang mana yang akan membuat gembira, serta dengan harta warisan mana yang akan dibagi.” (HR. Muslim)

2. Konstantin adalah kota Istanbul di Turki yang dulunya merupakan ibukota kekhalifahan Turki Usmani. Sehingga muncul Musthafa Kamal Attaturk –si antek penjajah-. Maka ia menghapus kekhalifahan Islam pada 1924 Masehi. Sungguh ia telah mengganti hal yang paling baik dengan yang paling buruk, mengganti negara Islam dengan negara sekuler sehingga nilai-nilai ke-Islaman semakin luntur dan bahkan bekerja sama dengan musuh umat Islam yaitu Yahudi.

Penaklukan Konstantin adalah suatu penaklukan yang akan terjadi setelah kemunculan Dajjal. Penaklukan kota itu tidaklah dilakukan dengan menggunakan pedang dan tombak akan tetapi dengan dzikrullah, tahlil, dan takbir. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak sebagiannya di darat dan sebagiannya di laut? Mereka (para sahabat) menjawab: pernah ya Rasulullah. Kemudian Rasulullah Bersabda: Tidak akan terjadi kiamat sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq (kaum Rum yang pada waktu itu telah banyak yang masuk Islam). Ketika mereka telah sampai di sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidak berperang dengan senjata dan tidak melepas satu panah pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu. Kemudian mereka berkata kedua kalinya Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah sebagian kota yang lain. Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka terbukalah semua bagian kota itu. Lalu mereka pun memasukinya.Ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang, tiba-tiba datanglah seseorang seraya berteriak, ‘Sesungguhnya Dajjal telah keluar.’ Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.” (HR. Muslim)

3. Yahudi telah musnah dalam perang Armageddon sebanyak 2/3 dari jumlah mereka. Imam Mahdi memimpin kaum Muslimin untuk menghancurkan 1/3 jumlah yang tersisa dari mereka. Hal ini akan terjadi setelah penaklukan kota Konstantin dan munculnya Dajjal yang terkutuk, yakni raja Yahudi.

Pada saat ini orang Yahudi sedang menunggu ‘al-Masih mereka yang setia’ atau ‘raja mereka yang jenius’. Mereka berkeyakinan bahwa ia akan muncul pada tahun 2000 Masehi, sedangkan sebagian ahli kitab menyatakan, bahwa Dajjal akan turun pada bulan April 1998 (sementara kita sudah mengetahui akan ketidakbenaran perkiraan mereka, Alhamdulillah).

Ketika Dajjal telah muncul pada waktu yang telah ditakdirkan Allah, dan ia berjalan di seluruh penjuru bumi selama empat puluh hari, dimana hari pertamanya sama dengan satu tahun, hari keduanya sama dengan satu bulan, hari ketiganya sama dengan satu minggu, sedang hari-hari sisanya (37 hari) sama dengan hari-hari biasa (hal ini akan dibahas detil dengan dalil-dalilnya pada bagian khusus mengenai al-Masih ad-Dajjal). Setelah itu turunlah al-Masih bin Maryam (Isa AS) dari langit, kemudian ia membunuh Dajjal dan mengalahkan seluruh orang pengikutnya yang semuanya terdiri dari orang Yahudi. Maka mereka pun lari dan bersembunyi dari kaum Muslimin di balik bebatuan dan pepohonan, akan tetapi seakan-akan bebatuan dan pepohonan ini tidak rela membiarkan mereka hidup sehingga mereka dapat dicari dan dibunuh. Seakan-akan batu dan pohon ikut membenci mereka, sebab mereka telah membunuh para Nabi dan kotornya tangan mereka dengan darah orang-orang tak bersalah, anak-anak, dan wanita.

Jadi kaum Muslimin akan memerangi kaum Yahudi terjadi setelah turunnya Isa bin Maryam dan dibunuhnya Dajjal. Dalam sebuah hadits, dari Jabir bahwasanya Rasulullah bersabda, “Sehingga pohon dan batu memanggil: wahai ruh Allah (nama panggilan untuk Isa bin Maryam) di sini ada Yahudi. Maka tidak ada satu pun pengikut-pengikutnya (Dajjal) yang tidak dibunuh oleh Isa” (HR. Ahmad)

Bumi ini kemudian akan menjadi suci dari kejahatan-kejahatan dan tipu daya orang Yahudi. Batu dan pohon pun akan berkata-kata dalam memusuhi mereka. Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh untuk terjadi di zaman ajaib, yang mana telah keluar Dajjal dan telah turun Isa bin Maryam serta telah keluar Ya’juj dan Ma’juj. Bumi dan isinya pada saat itu telah siap menjalani hari-harinya yang paling akhir.

Biarkanlah orang-orang Yahudi berkumpul dan berkonspirasi sesuka mereka. Silakan mereka membangun pemukiman haram di tanah Palestina. Silakan mereka melanggar segala perjanjian dan kesepakatan. Akan tetapi mereka mesti ingat, bahwa bayangan hari terakhir mereka yang menakutkan dan sudah dekat waktunya.

Peperangan-Peperangan Lain

Setelah binasanya kaum Yahudi, kaum Muslimin akan memerangi orang-orang kafir yang tersisa di bumi, Isa bin Maryam akan menghancurkan tanda salib, membunuh babi, dan mewajibkan jizyah. Sehingga kondisi bumi seperti hadits Rasulullah, “Tidak akan tersisa di muka bumi ini satu rumah pun di desa atau pun di kota, kecuali ia akan dimasuki oleh dua kalimat syahadat (Al-Islam).” (HR. Ahmad)

[Diringkas dari buku “Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal” karya Amin Muhammad Jamaluddin. Halaman 74-88. Terjemahan diterbitkan oleh Penerbit Cendekia, cetakan keempat belas, Mei 2004.]

Penjajaran Planet dan Gerhana Berganda: Petunjuk Ilahi yang Menakutkan

Penjajaran Planet dan Gerhana Berganda: Petunjuk Ilahi yang Menakutkan Kuasa Barat Oleh Noorazuan Md Hashim* ALLAH yang Maha Perkasa telah menzhahirkan pelbagai tanda di langit untuk manusia memikirkan kebesaran dan keperkasaan-Nya dalam memelihara keseluruhan sistem sekitaran berkenaan termasuk mengawal peredaran
Oleh Noorazuan Md Hashim*

ALLAH yang Maha Perkasa telah menzhahirkan pelbagai tanda di langit untuk manusia memikirkan kebesaran dan keperkasaan-Nya dalam memelihara keseluruhan sistem sekitaran berkenaan termasuk mengawal peredaran planet dan bulan di orbit masing-masing.

Bukan 50 dalil, bahkan ribuan dalil dan petunjuk Ilahi telah diperincikan melalui Kitabullah tentang dunia langit. Cendekiawan Barat yang berpengetahuan praktikal sering bertanya “apakah tanda bagi kebesaran Allah di langit?”, maka Al-Quran menjawab (dengan maksud), “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam ; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka dalam kegelapan. Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Yasin, 36: 37-38).

Bersesuaian dengan peristiwa-peristiwa mutakhir seperti tragedi 11 September 2001 di New York, pembunuhan beramai-ramai di Jenin, persengketaan agama di Gujerat; ada juga sarjana Barat yang menanyakan sifat hubungan peristiwa berkenaan dengan aktiviti pergerakan planet luar biasa di langit.

Kata mereka, “Apakah ini (penjajaran planet dan gerhana berganda) juga termasuk di dalam tanda-tanda kebesaran Ilahi atau termasuk tanda-tanda kemusnahan alam ini (Qiamat)?”. Maka al-Quran juga telah memberikan jawapan yang praktis kepada persoalan tersebut. Maksud firman Allah, “Ia bertanya: Bilakah hari kiamat itu? Maka apabila, mata terbelalak (ketakutan). Dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan” (Al-Qiyamah, 75 : 7-9).

Sebenarnya bagi yang khauf akan Allah, peristiwa ini menambahkan keyakinan mereka terhadap ayat-ayat Allah. Berdasarkan syarahan Syeikh Muhammad Syafi berkenaan tentang tanda-tanda Kiamat, ia dipecahkan kepada dua (tanda-tanda Kiamat Kecil dan Kiamat Besar) dan pemisah atau takat ambang (threshold) kepadanya adalah peristiwa gerhana berganda (double eclipse) pada bulan Ramadan.

Para cendekiawan Barat termasuk paderi dan rabbi telah bersepakat bahawa tanda-tanda Kiamat Kecil telahpun semakin ‘selesai’ dipertunjukkan oleh Pencipta. Hal ini telah mendorong pihak Zionis meneruskan cita-cita pembinaan semula kuil mereka di tapak masjid al-Aqsa. Kelahiran sapi merah (apocalypse cow) yang bakal dikorbankan darahnya kepada pembukaan kuil berkenaan juga telah diramalkan menerusi kemahiran mereka dalam ilmu praktis astronomi dan kaji bintang.

Ramalan Michel de Nostredame atau lebih dikenali Nostradamus tentang perihal tanda-tanda penghujung dunia sebenarnya datang dari `kata-kata ramalannya' yang dibuat dalam bentuk quatrain atau bahasa berangkap akan tetapi ditafsir menerusi ilmu sains yang praktikal oleh sarjana-sarjana Yahudi di Barat selepas kematiannya.

‘Ahli nujum’ Nostradamus ini dikatakan telah meramal `dengan tepat' beberapa kejadian besar yang berlaku di dunia 400 tahun selepas kematiannya termasuk keruntuhan menara berkembar New York pada jam 8 pagi , 11 September 2001. Ramalan beliau terhadap penjajaran planet dan gerhana berganda diperkuatkan lagi dengan hujah paderi dan rabbi tentang kedatangan al-Masih. Malah, ia hampir tepat walaupun penggiraannya tidak melibatkan pakej perisian tercanggih lagi terkini jika dibandingkan dengan ramalan pihak NASA.

Sebagai contoh, penjajaran planet pada 5 Mei 2000 dan 5 Mei 2002 serta gerhana berganda yang akan bakal berlaku pada 9 November 2003/15 Ramadan 1424 (gerhana penuh bulan) dan 24 November 2003/30 Ramadan 1424 (gerhana penuh matahari) merupakan di antara ‘ramalan’ yang berbentuk quatrain sebagai petanda akhir zaman telah dibuktikan tepat melalui penggunaan teknologi penderiaan jauh dan sains astronomi.

Sebenarnya, wujud pertalian di antara ilmu pengetahuan sains yang praktikal dengan ilmu wahyu dan kalam Ilahi. Ilmuan sains Muslim terdahulu juga pernah mengaitkan kedua-duanya menerusi ilmu kashaf dan ilham yang datang dari Allah di samping penyelidikan saintifik.

Namun, pada pandangan saya, secara statistiknya memang dapat dijalinkan hubungan murni (secara kebetulan) antara peristiwa di langit dengan aktiviti di sekitaran bumi. Sebagai contoh klasik, tidaklah menghairankan sekiranya telah berlaku gerhana matahari penuh pada hari kelahiran Rasul SAW pada 24 November 569 yang dapat dilihat dengan jelas di Jazirah Arab pada 06:37:52.3 UT (eclipse magnitude = 1.03), manakala gerhana bulan penuh semasa kejatuhan kerajaan Konstantinopal pada 22 Mei 1452 serta peperangan kuno Peloponnesian pada 3 Ogos 431 BCE.

Kesimpulannya, walaupun para sarjana Barat, paderi dan rabbi berjaya mengorek rahsia alam menerusi Kitabullah, namun mereka sebenarnya tidak mendapat petunjuk dari Allah kerana firman Allah “Kitabullah ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertaqwa kepada Allah” (Al-Baqarah,2 : 2).

Ramalan-ramalan Nostradamus (1503), Heinrich Heine (1797), Jean Dixon (1961) serta para astrologi lain seperti peristiwa penjajaran planet dan gerhana berganda ini telahpun MENGGEGAR DAN MENAKUTKAN KUASA BARAT bahawa Hari Kiamat akan pasti tiba dan kebenaran akan pasti bertakhta.

Kepada mereka yang berpegang teguh kepada Kitabullah dan tergolong dalam golongan muttaqiin, pergerakan planet samada yang biasa atau luarbiasa kesemuanya membawa kepada manfaat serta ‘makanan’ kepada rohani mereka, sebagai asbab meningkatkan hubungan diri dengan Pencipta, Khalik yang Malik.

Firman Allah bermaksud, “…iaitu orang-orang yang mengingati Allah, sambil berdiri, duduk, atau sambil berbaring. Dan mereka memikirkan tentang kejadian langit dan bumi (lalu berdoa): Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, maka peliharalah kami daripada azab api neraka.” (Ali ‘Imran, 3: 191).

Sumber: http://www.surau.ladang.net